Tiket High Speed Rail mampu ada untuk dibeli secara online dan di stasiun kereta api tiga hari sebelum saat selagi selagi tanggal dimulainya kembali layanan, kata kepala segmen lintas batas MTR Cheung Chi-keung, gara-gara Hong Kong selagi ini mengusahakan untuk terhubung kembali perbatasan secara penuh terhadap pertengahan Januari.
Tiket High Speed Rail tersedia tiga hari sebelum layanan dibuka kembali: MTR
“Kami memiliki rencana untuk jadi menjajakan tiket kereta tiga hari sebelum saat selagi selagi tanggal dimulainya kembali yang diumumkan oleh pemerintah,” kata Cheung kepada pembawa acara radio Jumat pagi.
“Namun, itu terkait kapan pemerintah Data SDY mampu mengumumkan tanggal pasti pembukaan kembali perbatasan. Kami sesudah itu mampu meluncurkan rincian lebih lanjut perihal pengaturan pembelian tiket.”
Cheung berikan tambahan MTR dan otoritas daratan telah setuju untuk menguji wahana kereta ke daratan jadi Selasa depan (3 Januari), terlampau kemungkinan perusahaan untuk menguji proses operasi dan melatih kapten untuk membiasakan diri dengan dengan pengaturan tersebut.
Saluran Standar
Selengkapnya>>
Jumlah kereta untuk pengujian termasuk mampu dilengkapi secara bertahap untuk mencukupi permintaan selagi perbatasan dibuka kembali.
“Sejak fasilitas [Kereta Berkecepatan Tinggi] dihentikan terhadap awal tahun 2020, kami telah melaksanakan pekerjaan operasi yang diperlukan, dan termasuk pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan lainnya untuk memastikan kualitas sistem, fasilitas, dan pertokoan,” kata Cheung.
Cheung melanjutkan bahwa pekerja di titik perbatasan Jalur Kereta Timur, yang ditugaskan ke stasiun lain selama penutupan, telah kembali ke posisi semula.
Dia termasuk menunjuk terhadap perpanjangan Jalur Rel Timur, yang selagi ini termasuk termasuk daerah di Pulau Hong Kong, dan membuktikan kereta sembilan gerbong dan jadwal baru mampu lebih memudahkan penduduk di sana untuk pergi ke utara.
MTR mampu memantau dengan dengan detail jalur selanjutnya dan mampu menyesuaikan jadwal jadi satu kereta tiap tiap dua menit selama jam sibuk, catat Cheung, gara-gara dia percaya pembukaan kembali perbatasan tidak mampu merubah warga yang pergi ke sekolah atau bekerja.
